Sebagai orang tua, wajar jika kita memiliki perhatian yang tinggi atas sekolah anak. Bahkan, saking perhatiannya, bisa jadi seolah kita sendirilah yang akan sekolah. Hal itu disampaikan oleh Koordinatir Badan Pelaksana Harian Yayasan Ar Raihan pada pertemuan Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) Raudhatul Athfal Ar Raihan kelas B4 siang tadi (21/5).
Kendati demikian, orang tua hendaknya pandai menempatkan segala sesuatunya sesuai porsinya. Tentang hal ini, ibu delapan anak itu menuturkan bahwa dirinya pernah menemui orang tua yang mengawal sekolah anaknya super ketat. Bahkan, standar yang ditetapkannya adalah standar dirinya sendiri tanpa mempelajari betul kemampuan dan perkembangan anaknya.
Nunung mengungkapkan, menentukan target boleh-boleh saja. Hanya saja, usia Sekolah Dasar bukanlah waktunya untuk menentukan target yang demikian ketat, terutama pada kelas-kelas awal. Nunung mengibaratkannya dengan orang yang naik kendaraan, pada umumnya mereka harus memulainya dari berjalan perlahan baru kemudian meningkatkan kecepatan.
Kendati santai, menurut Nunung, pengawalan tetaplah harus dilakukan. Orang tua hendaklah tahu betul perkembangan anaknya. Dengan memahami perkembangan anak, orang tua akan tahu apa yang harus dilakukan pada tahap-tahap perkembangannya. Orang tua juga akan tahu target apa yang sejatinya diberikan kepada anak pada tahap-tahap perkembanganya itu.
Pertemuan POMG yang dilangsungkan di kediaman keluarga Muh. Riyadi itu berjalan pukul 13.30 – 15.00 WIB. Selain hadir untuk mendengarkan paparan Nunung Bintari, peserta yang didominasi ibu-ibu itu juga memanfaatkan pertemuan tersebut untuk beramah-tamah dengan guru kelas B4 dan sesama orang tua siswa.
Pada pertemuan yang beralangsung selama satu setengah jam itu juga dibicarakan persiapan agenda tutup tahun Raudhatul Athfal Ar Raihan. Kelas B4 adalah kelas tertinggi di jenjang Raudhatul Athfal Ar Raihan. Oleh karena itu, pada akhir tahun pelajaran ini, para siswa kelas B akan mengakhiri masa studinya di Raudhatul Athfal Ar Raihan. [SB]