Kirab Gerobak Meriahkan Boyongan RA Ar Raihan

BANTUL-Raudhatul Athfal (RA) Ar Raihan Bantul selenggarakan boyongan dari gedung lama di Mandingan ke gedung baru di Kweden, Sabtu (16/5). Ada yang unik dari proses boyongan ini, lembaga pendidikan setingkat taman kanak-kanak itu menggunakan 25 gerobak sapi untuk mengangkut siswa-siswinya pindah ke gedung baru.

Koordinator kirab gerobak, Agus Effendi, mengungkapkan bahwa panitia sengaja memilih gerobak sapi sebagai sarana transportasi dalam proses boyongan tersebut. Hal itu dilakukan agar agenda boyongan terlihat lebih meriah dan mengangkat tradisi masyarakat Yogyakarta.

“Kami sengaja menggunakan gerobak sapi dalam kegiatan boyongan RA Ar Raihan. Gerobak sapi digunakan adalah gerobak wisata. Kami ingin kegiatan ini meriah sehingga menjadi ajang promosi yang sekaligus melestarikan budaya daerah,” ungkap Agus Effendi yang juga merupakan Pengurus Yayasan Ar Raihan.

Senada dengan Agus Effendi, Kepala RA Ar Raihan, Sugeng Sri Lestari, menyampaikan bahwa selain untuk kepentingan “boyongan”, kegiatan ini sekaligus mengenalkan kendaraan tradisional gerobak kepada siswa Ar Raihan.

“Kami ingin anak-anak mengenal kendaraan tradisional gerobak yang saat ini sudah jarang digunakan. Oleh karena itu, sebanyak 227 siswa RA Ar Raihan yang akan pindahan kami angkut menggunakan gerobak sapi. Mereka didampingi oleh guru, karyawan, dan diantarkan oleh adik-adik kelasnya di KBIT dan TPA Ar Raihan. Berdasarkan catatan saya, setidaknya 775 peserta yang ikut dalam kira ini,” ungkap Sugeng Sri Lestari.

Ada peristiwa menarik terjadi ketika peserta akan diberangkatkan. Dua ekor sapi penarik gerobak “ngambek” dan tidak mau berjalan. Oleh karena itu, dari 25 gerobak yang disiapkan, hanya 23 gerobak yang berhasil diberangkatkan.

Kirab yang digelar pukul 07.00-08.00 itu menempuh rute Lapangan Paseban-Jln. Sudirman-Perempatan Gose-Jln. Wahidin Sudirohusodo-Simpang Lima Bejen– Jln. Marsda Adisucipto–Gedung RA Ar Raihan Kweden. Oleh karena beberapa sapi “ngambek” kirab sedikit molor sehingga peserta baru sampai ke Kweden pukul 08.45 WIB.

Sesampai di Kweden, peserta kirab disambut oleh tamu undangan dari unsur Pengurus Yayasan Ar Raihan, Kepala SMPIT Ar Raihan, Kepala SDIT Ar Raihan, pejabat Kemenag Bantul, Lurah Trirenggo, Dukuh Kweden, Dukuh Mandingan, Pengawas RA, anggota Koramil Bantul, pengurus IGRA Bantul, dan masyarakat Kweden. Acara dilanjutkan dengan peresmian Gedung RA Ar Raihan yang beralamat di Dusun Kweden, Kelurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Yogyakarta.

Dalam acara peresmian tersebut, Ketua Yayasan Ar Raihan, Slamet, S.Ag., M.Si., mengungkapkan sesungguhnya RA Ar Raihan telah memiliki gedung yang didirikan di tanah wakaf dr. Ahmad Asmedi. Namun, seiring perkembangan lembaga, gedung tersebut sudah tidak mampu lagi menampung kegiatan belajar-mengajar siswa Ar Raihan. Oleh karena itu, KBM RA Ar Raihan dialihkan ke Kweden, sementara gedung lama akan digunakan oleh KBIT dan TPA Ar Raihan.

Pada kesempatan itu pula, Kabid Madrasah Kemenag Bantul, Jauzan Sanusi, mengungkapkan bahwa Kemenag Bantul sangat mengapresiasi pendirian gedung RA AR Raihan. Jauzan Sanusi yang hadir mewakili Kepala Kantor Kemenag Bantul ini mengungkapkan bahwa sebelum peresmian ini sesungguhnya Kemenag Bantul telah memanfaatkan gedung RA Ar Raihan ini untuk menggelar Ajang Kreativitas Siswa Raudhatul Athfal (Aksara) Bantul Barat.

Puncak peresmian ditandai oleh pemukulan gong oleh Drs. H. Jauzan Sanusi, M.A. dan pelepasan balon oleh Ketua Yayasan Ar Raihan, Slamet, S.Ag., M.Si., yang disaksikan segenap tamu undangan. [SB/news.abasrin.com]