BANTUL – Tanggal 12 Januari 2016 silam tepat 2,5 tahun RA Ar Raihan menjadi rintisan madrasah unggul program Kanwil Kemenag DI Yogyakarta. Pada usia ini, banyak hal yang telah dilakukan dan dicapai oleh RA Ar Raihan.
Demikian disampaikan oleh Sugeng Sri Lestari ketika dihubungi di kantornya hari ini (29/1). Menurut Kepala RA Ar Raihan itu, diresmikan sebagai rintisan raudhatul athfal unggul, membuat Ar Raihan semakin giat berbenah.
“Mengikuti program Rintisan RA Unggul Kemenag DI Yogyakarta tidak mudah. Di antara target yang harus dicapai adalah menjadi rujukan sekaligus sumber belajar bagi madrasah lain. Untuk sampai kepada posisi itu, secara otomatis kita harus selalu berbenah,” ungkap Sugeng Sri Lestari.
Lebih lanjut, Sugeng Sri Lestari menyampaikan rasa syukurnya bahwa tim yang dipimpinnya telah menjalin kekompakan. Baginya, keberhasilan sebuah lembaga dapat dinilai oleh tim penilai dan masyarakat luas. Jika keduanya mengapresiasi, berarti kinerja lembaganya berjalan dengan baik.
“Sejak menjadi rintisan sekolah unggul, kami telah dikunjungi oleh beberapa lembaga pendidikan anak usia dini. Bulan Januari ini kita kedatangan 16 RA asal Wonogiri yang ingin belajar kepada Ar Raihan. Sebelumnya, kami juga kedatangan 4 TKIT asal Lampung Tengah,” jelas ibu yang biasa dipanggil Bu Tari itu.
Menurut Bu Tari, kedatangan lembaga pendidikan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kinerja teman-teman di RA Ar Raihan. Bu Tari menegaskan bahwa Ar Raihan tidak memiliki hubungan khusus dengan RA asal Wonogiri yang baru saja berkunjung. Ke-16 RA asal distrik Purwantoro Wonogiri itu mengetahui RA Ar Raihan melalui informasi yang tersebar di internet.
Mengengok jauh ke belakang, Bu Tari mengungkapkan, dua bulan setelah menjadi rintisan madrasah unggul, Kepala RA Ar Raihan bahkan telah menjadi kepala RA berprestasi tingkat Provinsi DI Yogyakarta.
“Waktu itu RA Ar Raihan masih dipimpin oleh Ibu Nurhidayah Solekhah. Beliau menjadi runner-up kepala RA berprestasi tingkat Provinsi DI Yogyakarta hanya selisih dua bulan setelah ditetapkan sebagai rintisan madrasah unggul.”
Berbagai capaian itu, menurut Bu Tari tidak didapat secara instan. Semuanya melalui kerja keras, kerja cerdas, dan kerja sama tim RA Ar Raihan. Bu Tari juga menyampaikan bahwa hal itu juga terkait dengan dukungan Yayasan Ar Raihan sebagai lembaga yang menaungi RA Ar Raihan. Bu Tari juga merasa bersyukur mendapat dukungan dari pihak Kementerian Agama Kabupaten Bantul dan Kementerian Agama Provinsi DI Yogyakarta, termasuk di dalamnya para pengawas RA dan para wali murid.
Ditanya tentang harapannya ke depan, Bu Tari menginginkan RA Ar Raihan lebih di kenal lagi pada level nasional sebagai lembaga pendidikan pencetak generasi cerdas dan qurani, serta menjadi rujukan bagi RA lain di Indonesia. (sb)