“Muka Pak Tentara-nya dicoret-coret, jadi hitam, jadi gak kelihatan,” ujar Azizah Abasrin, siswa kelas B4 RA Ar Raihan. “Hitamnya bisa dibersihkan, pakai air,” lanjut Azizah dengan riang. Azizah Abasrin adalah satu di antara siswa RA Ar Raihan yang mengikuti acara “Jumpa Tokoh” di RA Ar Raihan (3/3/2015). Pada kesempatan itu, tokoh yang dihadirkan adalah anggota TNI dari Koramil Bantul yang dipimpin oleh Pelda Mardiman.
Di hadapan para siswa, Pelda Mardiman dengan dibantu anggotanya memamerkan berbagai peralatan standar milik prajurit TNI, mulai alat tidur, tenda multifungsi, mantel, hingga peralatan makan dan masak. Para siswa terlihat antusias menyaksikan berbagai kelengkapan tersebut. Tidak cukup dengan melihat berbagai kelengkapan dan aksi prajurit, para siswa pun berebut bersalaman dengan dua anggota TNI yang mereka panggil Pak Tentara itu.
Selain memamerkan berbagai peralatan, Pelda Mardiman juga menyampaikan bahwa dalam menjaga kedaulatan negara, anggota TNI harus siaga siang dan malam. Untuk itu, seorang Pak Tentara harus siap. Para siswa, jika ingin jadi tentara diminta untuk rajin belajar dan beribadah, agar nanti bisa menjadi tentara yang hebat dan baik.
Sugeng Sri Lestari, Kepala RA Ar Raihan, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan secara rutin. Tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan ragam profesi kepada para siswa. Khusus acara kali ini, juga disisipi tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air serta menumbuhkan jiwa dan semangat juang para siswa. Lebih lanjut, Kepala RA Ar Raihan tersebut menyampaikan peserta yang ikut kali ini adalah 228 siswa, dari semua kelas dan jenjang di RA Ar Raihan, mulai kelompok A hingga kelompok B.
Lebih lanjut, Sugeng Sri Lestari menekankan bahwa sudah bukan zamannya anak takut kepada tentara. Seorang anak sejatinya mengenal dan memahami siapa tentara sehingga mereka dapat mengerti, menghormati, dan menghargai jasanya dalam menjaga kedaulatan negara. Lebih jauh lagi, menurut Bu Tari, panggilan akrab Sugeng Sri Lestari, para siswa dapat mulai membayangkan profesi yang akan digelutinya ketika dewasa nanti. Semakin dini mereka mengenal berbagai jenis profesi, harapannya, semakin cepat pula mereka menyesuaikan diri dengan cita-citanya tersebut.