Guru RA Ar Raihan Ikuti Workshop K-13

Pemerintah telah menetapkan penundaan penerapan secara serentak K-13 di Indonesia. Hanya sekolah-sekolah percontohan sajalah yang diizinkan menerapkan K-13. Penerapan secara serentak akan dilakukan ketika sekolah-sekolah dipandang telah siap dan mampu menerapkan kurikulum tersebut.

Untuk mempersiapkan diri menerapkan K-13 nanti, RA Ar Raihan mengundang Dra. Kis Rahayu, Instruktur Nasional K-13 dalam acara Workshop Kurikulum 2013. Workshop dilangsungkan 16-17 Januari 2014 di Gedung Baru RA Ar Raihan (Kweden, Trirenggo, Bantul). Workshop yang berlangsung dari pukul 08.00 s.d. 15.00 itu dihadiri oleh 46 guru, yang terdiri atas 22 guru RA Ar Raihan, 11 guru KBIT Ar Raihan, 9 guru TPA Ar Raihan, 2 guru TKIT Insan Mulia, dan 2 guru TKIT Ar Raihan Piyungan.

workhop-RA

Pada kesempatan itu, Kis Rahayu menyampaikan materi tentang konsep dan teori K-13, pemetaan kompetensi dasar ke dalam 6 aspek perkembangan, pembuatan RKM (rencana kegiatan mingguan), pembuatan rencana kegiatan harian (RKH), dan pelaporan & penilaian. Pada kesempatan teresbut, secara khusus Kis Rahayu menyampaikan bahwa yang terpenting saat ini bukan kurikulum apa yang kita gunakan, melainkan bagaimana kita menerapkannya dengan benar. Oleh karena itu, sudah sepantasnya para guru dapat mempelajari K-13 lebih dini.

Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti workshop itu. Sugeng Sri Lestari, Kepala RA Ar Raihan, berharap, dengan diadakannya workshop tersebut para guru dapat lebih memahami K-13. Dengan begitu, ketika saatnya menerapkan, para guru dapat lebih siap dan mampu melaksanakannya dengan benar. [abasrin.com]